Kesuksesan timnas Indonesia membawa pulang medali emas sepak bola dalam kompetisi bergengsi di kawasan Asia Tenggara, SEA Games patut diacungi jempol bukan sahabat Bonanza88 ?
Di mana, Garuda muda berhasil mengandaskan perlawanan timnas Thailand dengan skor 5-2. Tentu saja, hasil gemilang tersebut terasa begitu luar biasa karena selama puluhan tahun Indonesia paceklik gelar di SEA Games.
Duel antara Indonesia melawan Thailand di final yang dihelat di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa(16/5/2023) ini berlangsung dramatis.
Jika sahabat Bonanza88 kembali menyaksikan duel pertandingan tersebut, banyak sekali terjadi drama di pertandingan yang berlangsung selama 120 menit. Bahkan, wasit asal Oman Bernama Kassem Matar Al-Hatmi pun sampai-sampai mengeluarkan total 18 kartu, 12 kartu kuning dan enam kartu merah.
Namun dibalik semua drama tersebut, pada akhirnya membawa Timnas Indonesia menjadi jawara. Artinya, saat ini Indonesia menjadi timnas terbaik di Kawasan Asia Tenggara. Ini menjadi momen yang ditunggu seluruh pecinta sepak bola di Tanah Air.
Bahkan, banyak pihak mengatakan jika mendapatkan medali emas sepak bola lebih penting dibandingkan dengan memperoleh gelar juara lainnya.
Nah, salam artikel kali ini Bonanza88 akan mencoba membahas apa benar hal tersebut benar adanya ? Tanpa Panjang-panjang simak penjelasannya di bawah ini.
Baik Indonesia dan Thailand secara perhitungan matematis sangat sulit menyandang sebagai gelar juara umum pada perhelatan SEA Games 2023. Ini lantaran Vietnam telah lebih dahulu melesat jauh dalam hal pengumpulan medali emas.
Oleh sebab itu, kedua negara pun mencari medali emas spesial dari cabang olahraga lain tepatnya sepak bola. Meski medali emas sepak bola cuma ada satu, namun nilainya dinilai berbeda bagi para atlit maupun pecinta sepak bola.
Hal ini seperti diungkap oleh Pengamat Sepak Bola Yusuf Kurniawan. Menurutnya, wajar apabila meraih medali emas cabang olahraga sepak bola dianggap begitu special lantaran sepak bola menjadi olahraga terpopuler di dunia.
Apalagi bagi negara-negara dengan mayoritas penduduknya adalah pencinta sepak bola sehingga mereka menanamkan mindset apabila tanpa mendapatkan medali emas event olahraga maka rasanya akan terasa hambar.
“Sepak bola memang memiliki magisnya sendiri. Apalagi dengan memenangkan emas di cabang olahraga sepakbola SEA Games, seolah akan dapat memenangkan semuanya. Gengsinya amat sangat tinggi,” katanya.
Senada, Pengamat Sepak Bola Muhammad Kusnaeni pun menilai bahwasanya meraih medali emas cabang olahraga sangat spesial. Hal ini karena sudah sejak lama publik begitu percaya bahwa medali emas sepak bola telah dianggap berkedudukan istimewa.
Menurutnya, cabang sepak bola itu olahraga yang memiliki fase pertandingan paling panjang. Apabila, sepak bola sudah dimulai lebih awal dan lazimnya medali emas tersebur diraih menjelang penutupan.
Kondisi inilah yang menjadikan prosesnya sangat sulit. Artinya, menjadi pertandingan paling awal dan selesainya pun paling akhir. Sudah begitu, cuma hanya ada memperebutkan satu buah medali emas saja.
Meski tanpa mengesampingkan cabang olahraga beregu lainnya misalnya saja seperti voli, badminton, basket, atau hoki, maka sepak bola tetap berada di hati mayoritas luas. Inilah yang sekali lagi menjadikan medali emas sepak bola spesial.
Ia mengatakan bahwasanya sepak bola menjadi olahraga terpopuler di dunia dan tidak bisa dibantahkan. Memang tidak seluruh negara menjadikan sepak bola menjadi popular.
Selain itu, bagi timnas Indonesia sendiri apabila berhasil memboyong pulang medali emas dari cabang olahraga sepak bola maka bisa mengobati dahaga emas yang telah 32 tahun lamanya tidak pernah Kembali dibawa pulang ke Tanah Air.
Diketahui, pada tahun 1991 menjadi tertakhir kalinya timnas Indonesia meraih kampiun juara SEA Games di cabang olahraga sepak bola. Selepas berlalu tahun 1991, prestasi terbaik skuad Garuda hanyalah mencapai finish sebagai runner up saja.
Jika melihat Kembali ke belakang, keberhasilan menjadi jawara di SEA Games terjadi pada masa Rizky Ridho cs yang menjadi kesuksesan Indonesia ketiga kalinya di cabang olahraga sepak bola.
Kesuksean kali pertama menjadi juara sendiri diraih pada SEA Games tahun 1987. Medali emas untuk cabang olahraga sepak bola bahkan sempat lepas di dua tahun berselang. Baru kemudian di SEA Games 1991, skuad Garuda kembali menempati prestasi tertinggi.
Selepas keberhasilan yang dipersembahkan pemain-pemain seperti halnya Robby Darwis, Rochy Putiray, hingga Widodo Cahyono Putro, Indonesia pun tidak pernah lagi menjadi jawara di cabang olahraga sepak bola di perhelatan SEA Games.
Di mana, sudah empat momen kesempatan meraih emas gagal diwujudkan ketika Indonesia masuk ke babak final pada tahun 1997, 2011, 2013, dan 2019.
Indonesia pun harus menunggu waktu selama 32 tahun untuk dapat merasakan kembali duduk podium tertinggi di SEA Games 2023.
Dengan mengoleksi sebanyak tiga gelar di SEA Games, Indonesia saat ini berhasil menyamakan catatan Vietnam yang terlebih dulu merasakan gelar jawara SEA Games tiga kali.