Menurut Bonanza88, ketika Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) pertama pada tahun 1958 diselenggarakan, itu ditujukan sebagai kesempatan untuk meningkatkan standar atletik dan kerja sama antara negara di wilayah tersebut.
Tetapi, dalam perjalannya acara olahraga dua tahunan tersebut lebih sering dibayangi oleh kontroversi, ketidakmampuan, dan pertikaian nasionalis.
Dari tuduhan pengaturan pertandingan yang berulang hingga kegagalan infrastruktur (yang terkadang berujung mematikan) karena kurangnya standarisasi.
Tahun ini tidak terkecuali. Kamboja memulai pertengkaran berbulan-bulan sebelum acara dimulai dengan memutuskan untuk mencoret muay thai, olahraga nasional Thailand yang telah menjadi bagian dari SEA Games sejak 2005, dari daftar acara.
Mereka kemudian menggantinya dengan kun khmer, kompetisi kickboxing yang hampir identik tetapi asli dari Kamboja. Thailand akhirnya memutuskan untuk memboikot acara tersebut.
Namun, selama dua minggu terakhir di Phnom Penh, ada juga momen-momen inspirasi dan pencapaian penting di tengah kontroversi yang biasa terjadi. Berikut adalah beberapa momen unik dari SEA Games 2023.
Kecerobohan bendera upacara pembukaan
Acara dimulai pada 5 Mei dengan upacara pembukaan yang meriah yang menampilkan parade bendera dari 11 negara Asia Tenggara yang bersaing serta bendera blok ASEAN.
Itu adalah pertunjukan yang spektakuler, lengkap dengan penari tradisional dan kendaraan hias yang berwarna-warni.
Namun, dengan satu kekeliruan, yaitu bendera Indonesia, Vietnam, dan Myanmar yang terpasang terbalik.
Penonton yang marah secara online membanjiri halaman media sosial SEA Games dengan keluhan dan politisi dari negara yang terkena dampak mengeluh, memaksa penyelenggara meminta maaf secara resmi.
Ini bukan pertama kalinya terjadi kesalahan spanduk seperti itu di SEA Games.
Buklet resmi saat Malaysia menjadi tuan rumah pada 2017 juga membalik bendera Indonesia, malah menunjukkan warna Polandia, sebelum versi yang dikoreksi dibagikan sebagai gantinya.
Pelari Kamboja Berjuang hingga akhir
SEA Games juga memiliki setidaknya satu momen viral yang mengharukan.
Pelari Kamboja Bou Samnang, yang finis terakhir dalam event lari 5k putri, menjadi sensasi internet setelah dia tetap berlari hingga garis finis melalui hujan deras dengan sebagian lawannya telah menyelesaikan balapan.
Thi Oanh dari Vietnam, yang menduduki peringkat pertama, selesai enam menit di depan Samnang, sedangkan pelari ke dua dari belakang unggul 90 detik darinya.
Pelari berusia 20 tahun itu terus maju, menginspirasi penonton dengan tekadnya yang berlinang air mata.
Samnang, yang menderita anemia dan sedang sakit pada hari perlombaan, mengatakan kepada media bahwa dia ingin menyelesaikan balapan untuk negaranya dan orang Kamboja yang dia wakili.
Perkelahian dan hasil pertarungan yang berubah-ubah
Dalam satu final divisi pencak silat putri, seni bela diri asal Indonesia, Safira Dwi Meilani dari Indonesia memimpin atas Nguyen Hoang Hong An dari Vietnam dengan skor 61-43 saat waktu menjelang habis.
Tidak ada waktu bagi Hong An untuk bangkit kembali meraih poin, tetapi dengan 18 detik tersisa dia melakukan kuncian tangan yang memaksa Safira mengeluarkan reaksi kesakitan.
Wasit pun menganugerahkan medali emas kepada Hong An.
Namun, tim Indonesia dengan segera memprotes kemenangan tersebut, dan terjadi pertengkaran antara dua staf pelatih, yang harus dibubarkan oleh petugas keamanan.
Wasit kemudian membatalkan keputusannya dan memberikan emas kepada Safira, yang membuat tim Vietnam juga mengajukan protes.
Hasil akhir: emas bersama untuk Indonesia dan Vietnam.
Singapura dituduh ‘doping digital’
Beberapa cabang esports diperebutkan medalinya di SEA Games 2023, termasuk permainan VALORANT. Singapura dan Indonesia mencapai final pada 10 Mei.
Namun di tengah pertandingan, permainan tiba-tiba dihentikan selama berjam-jam, sebelum alhirnya dihentikan tanpa keputusan pemenang.
Ternyata, selama periode tersebut, Indonesia mengajukan protes denga tuduhan Singapura mengeksploitasi bug dalam permainan yang memberi mereka keuntungan tidak sah.
Indonesia akhirnya memutuskan untuk mundur dengan alasan ‘kondisi yang tidak adil’.
Penyelenggara akhirnya memutuskan untuk memberikan medali emas bersama kepada Singapura dan Indonesia.
Pemberian Medali dalam kegelapan
Infrastruktur olahraga yang rusak atau di bawah standar telah menjadi tema yang berulang di SEA Games.
Di Kamboja, sebuah video menjadi viral yang memperlihatkan para peraih medali sebuah event berdiri di podium yang diterangi oleh lampu depan mobil.
Itu bukan satu-satunya masalah fasilitas tahun ini. Pelatih dari Filipina dan Singapura juga mengeluhkan bahwa ubin linoleum di aula serbaguna tempat bermain bola basket menyebabkan atlet mereka — yang terbiasa bermain di atas kayu yang dipoles — cedera.
Lalu kurangnya ventilasi menyebabkan lantai licin dari keringat di lapangan.
Perkelahian demi emas sepak bola
Pertandingan final untuk sepak bola antara Thailand dan Indonesia menjadi momen paling kontroversi sepanjang ajang SEA Games 2023.
Pertandingannya berlangsung panas dan penuh dengan gesekan, yang menghasilkan empat pemain dikeluarkan dari lapangan dan dua momen perkelahian.
Salah satunya dipicu setelah seorang pemain Indonesia salah mengira peluit menit terakhir oleh wasit sebagai akhir pertandingan. Padahal itu adalah tiupan peluit untuk menyatakan adanya pelanggaran.
Pemain tersebut segera berlari ke lapangan untuk merayakannya, melewati depan area bangku cadangan Thailand.
Kemudian pertandingan berlanjut dengan Thailand akhirnya mencetak gol penyeimbang dari tendangan bebas untuk mengirim pertandingan ke perpanjangan waktu.
Pada akhirnya, Indonesia menang 5-2, menandai medali emas pertama negara itu untuk sepak bola di SEA Games sejak tahun 1991.